SIAPAKAH TUHAN?
Oleh: Anta Ramadhan
Banyak orang yang merasa dirinya
mengenal Tuhan yang ia sembah, banyak orang pula yang tidak peduli siapa atau
apa yang ia sembah. Pribadi Adi Kodrati itu sungguh sangat rumit jika
ditelusuri dari berbagai sudut pandang teologis[1].
Lalu muncullah gerakan filsafat yang mencoba menjelaskan Tuhan sebagai Pribadi
yang dapat dijelaskan dengan rinci, namun apa daya jauh panggang dari api, hal
itu tidak menyelesaikannya.
Bagi kebanyakan orang yang mengaku
beragama mengenal Tuhannya dari teks kitab suci, dan hanya terbatas pada ajaran
para guru atau alim ulama. Pengetahuan tentang Tuhan dipersempit dengan
batas-batas ajaran doktrin agama, Tuhan menjadi suatu yang eklusif dan terkesan
hanya milik golongan tertentu. Pada intinya mengenal Tuhan itu bukan dari apa
yang kita anut[2],
melainkan dari renungan kita tentang Pribadi Adi Kodrati tersebut.
Jauh ribuan tahun lalu, ketika zaman
prasejarah, orang-orang zaman itu sudah mengenal yang namanya “Tuhan” itu,
mereka mencoba berkomunikasi dengan-Nya, dan timbullah sistem kepercayaan
seperti Animisme, Dinamisme, Polytheisme, Totemisme, Paganisme, dan yang paling
muda adalah lahirnya Monotheisme yang lahir dari tanah timur tengah. Sebagai
sistem kepercayaan yang terus terpelihara, maka muncullah suatu ajaran atau
doktrin dari sistem kepercayaan tersebut, misalkan adanya upacara persembahan,
upacara kematian dsb.
Memasuki masa sejarah, sistem
kepercayaan itu kian lama berubah dan bahkan hilang, namun tetap pengaruhnya
masih sama, seperti Polytheisme masih terus terpelihara hingga sekarang,
walaupun bentuknya tidak sama dengan yang pada zaman prasejarah, Polytheisme
dianut hampir diseluruh Eropa hingga jatuhnya Helenisme dan berkembangnya
kekristenan, bangsa Romawi dan Yunani mempunyai banyak dewa dan dewi yang
merupakan personifikasi dari unsur alam, Zeus dewa Petir, Atlas dewa bumi dll.
Paganisme merupakah bentuk penyembahan
objek terlihat dan lebih menekankan penyembahan dengan korban hidup, walaupun
memiliki corak yang sama dengan Polytheisme, Paganisme agaknya berbeda sedikit
dari sistem upacara dan tradisi. Di Asia terdapat pula agama Polytheisme,
antara lain Hindu, Konghucu dan agama tanah Kanaan[3],
walaupun belakangan agama Hindu dan Konghucu menyebut dirinya agama Monotheis.
Pengaruh Polytheisme di Indonesia secara umum diterima dari kedatangan
orang-orang Hindu abad 8.
Kita bahas tentang Monotheisme. Secara
umum Monotheisme yang mempunyai pengaruh terbesar ada tiga yaitu Yahudi
(Yudaisme), Kristen, dan Islam. Yudaisme adalah salah satu bentuk kepercayaan
Monotheisme yang sangat menekankan aspek bahwa Allah itu esa (bdk Ulangan 6:4),
mereka menolak bentuk peribadahan yang menolak ajaran ke-esa-an Ilahi. Ketika
bangsa Ibrani datang ke tanah Kanaan mereka mendapat sandungan dari bangsa asli
tanah Kanaan, orang Amon, orang Filistin dsb, adalah penyembah banyak dewa,
sehingga bangsa Ibrani harus memperjuangkan integritas mereka kepada Yahwe.
Terus berkembang dari Musa hingga raja Daud, dan terus berkembang hingga zaman
Yesus Kristus (Isa Almasih) mulai mewartakan ajarannya.
Sudah bukan menjadi rahasia lagi bahwa
agama samawi[4]
memiliki konflik yang pelik, bukan saja dalam hal kaidah[5]
tetapi juga politis. Pada awalnya Yudaisme mengharapkan kedatangan Mesias
sebagaimana yang dinubuatkan dalam Kitab Suci, namun mereka kecewa, Mesias
dinubuatkan berasal dari keturunan Daud dan lahir di Bethlehem, sedangkan Yesus
datang saat mulai pelayanannya dari Galilea, sehingga orang-orang Yahudi kecewa
dan menolak bahwa Yesus adalah Mesias sehingga mereka menyerahkan Yesus kepada
Pilatus untuk disalibkan. Lima ratus tahun setelah Yesus Kristus wafat, nabi
Muhammad lahir di tanah Arab, kembali orang Yahudi kecewa, mereka masih
menantikan Mesias sesuai dengan Nubuat, namun nabi berikutnya datang bukan
datang dari keturunan Ishak[6]
melainkan dari Ismail, makin tertusuklah bangsa Ibrani ini sehingga Yahudi dan
Kristen, Yahudi dan Islam memiliki konflik yang cukup pelik bahkan hingga saat
ini.
Kekristenan tampaknya lebih maju
sendiri dalam hal ke-Tuhan-an, mereka percaya bahwa Allah adalah Pribadi yang
satu dalam tiga persona, tida pribadi, inilah yang disebut Trinitas.
Kekristenan menganggap bahwa dalam Allah yang Esa itu ada tiga Pribadi, yaitu
Bapa, Putra dan Roh Kudus. Akan tetapi ajaran Trinitas sering disalah tafsirkan
oleh banyak orang, bahkan muncul bidat-bidat yang dengan sengaja melawan
Trinitas, mereka menyangkal bentuk Trinitas dan memberikan kesan bahwa tuhan
Kristen itu ada tiga. Akan tetapi kekristenan tetap mengakui bahwa Allah itu
satu, yang memiliki tiga pribadi.
Islam lahir dan tumbuh di tanah Arab
yang sebelumnya adalah negara paganisme, lahir sebagai agama Tauhid yang
mengajarkan bahwa Allah itu esa, (Al-Ikhlas 1), dan tidak ada yang lain selain
Dia. Sumber ajarannya adalah Al-Quran dan Al-Hadits, secara umum Islam dan
Yudaisme sama, mereka menjunjung tinggi ke esaan Allah dan menolak segala
bentuk berhala.
Lalu bagaimana dengan agama Bahai dan
Zoroasterisme? Kedua agama ini adalah agama sempalan yang senada dengan
ke-Yahudi-an dan ke-Islam-an, keduanya mengakui bahwa Tuhan itu esa, agama
Bahai adalah sinkretisme agama Hindu dan Islam, sama dengan Skit di India.
Zoroaster adalah nama yang mencetuskan ajarannya zoroasterisme, nada dan nafas
ajarannya adalah ke-esa-an Tuhan.
Bagaimana pula dengan Hindu dan
Konghucu? Memang kita mengenal kedua agama ini adalah agama yang memiliki
banyak dewa dan dewi, namun mereka mengaku bahwa mereka adalah monotheisme,
faktanya Hinduisme, dari ribuan dewa dan dewi, mereka mengakui hanya ada satu
Tuhan, Upper God, yang bernama Wishnu, dari Wishnu-lah semua dan segala
sesuatu berasal, sehingga agama Hindu mengaku sebagai agama Monotheisme,
demikian juga Konghucu, mereka percaya pribadi yang bernama “Bunda Langit”,
yaitu the Upper God dari semua dewa-dewi Konghucu, sedangkan agama
Buddha adalah agama monotheisme namun sedikit mengalami sinkretisme dengan
konghucu, mereka percaya bahwa Buddha adalah sumber kehidupan.
Shinto adalah agama Monotheisme, dewi
Matahari atau Amaterasu O-mi-Kami adalah dewi tertinggi, dari pada-Nya lahir
semua kehidupan, walaupun orang Jepang mempercayai banyak dewa, tetapi tetap
Dewi Matahari-lah yang banyak disembah.
Demikianlah penjabaran singkat tentang
Tuhan, kesimpulannya adalah bahwa Pribadi Adi Kodrati adalah Pribadi yang unik
sehingga kehadirannya dalam lingkup umat beragama sangat berpengaruh dalam
kehidupan sehari-hari, Tuhan tidak dapat dijelaskan dengan kata-kata tetapi Iman
dari hati-lah yang dapat menggambarkan siapah itu Tuhan, Iman-lah yang akan
menjelaskan bahwa Tuhan adalah Pribadi tempat bernaung.