Translate

Kamis, 27 Desember 2012

Karaniya Metta Sutta



KARAṆĪYA METTA SUTTA
(Sutta tentang cinta kasih)

Karaṇīyamatthakusalena
Yantaṁ santaṁ padaṁ abhisamecca :
Sakko ujū ca suhujū ca
Suvaco cassa mudu anatimānī 

Santussako ca subharo ca
Appakicco ca sallahukavutti
Santindriyo ca nipako ca
Appagabbho kulesu ananugiddho.

Na ca khuddaṁ samācare kiñci
Yena viññū pare upavadeyyuṁ
Sukhino vā khemino hontu
Sabbe sattā bhavantu sukhitattā

Ye keci pāṇabhutatthi
Tasā vā thāvarā vā anavasesā
Dīghā vā ye mahantā vā
Majjhimā rassakā aṇukathūlā 

Diṭṭhā vā ye va addiṭṭhā
Ye ca dūre vasanti avidūre
Bhūtā vā samhavesī vā
Sabbe sattā bhavantu sukhitattā.

Na paro paraṁ nikubbetha
Nātimaññetha katthaci naṁ kañci
Byārosanā paṭīghasaññā
Nāññamaññassa dukkhamiccheyya .

Mātā yathā niyaṁ puttaṁ
Āyusā ekaputtamanurakkhe.
Evampi sabbabhūtesu
Mānasambhāvaye aparimānaṁ.

Mettañca sabbalokasmiṁ
Mānasambhāvaye aparimāṇaṁ
Uddhaṁ adho ca tiriyañca
Asambādhaṁ averaṁ asapattaṁ. 


Tiṭṭhañ caraṁ nisinno vā
Sayāno vā yāvatassa vigatamiddho
Etaṁ satiṁ adhiṭṭheyya
Brahmametaṁ vihāraṁ idhamāhu

Diṭṭhinca anupagamma
Silavā dassanena sampanno
Kāmesu vineyya gedhaṁ
Nahi jātu gabbhaseyyaṁ punaretī ti. 



Inilah yang patut dikerjakan
oleh mereka yang tangkas dalam hal yang berguna,
yang menghantar ke jalan kedamaian:
sebagai orang yang cakap, jujur,1 tulus,2
mudah dinasihati, lemah lembut, tidak sombong.

Merasa puas atas yang dimiliki,3mudah dirawat,
tidak repot, bersahaja hidupnya,
berindria tenang, penuh pertimbangan,
sopan, tak melekat pada keluarga-keluarga;

tidak berbuat kesalahan walaupun kecil,
yang dapat dicela oleh para bijaksana,
senantiasa bersiaga dengan ujaran cinta kasih:
‘Semoga semua makhluk berbahagia dan tenteram.
Semoga semua makhluk hidup berbahagia.’

Makhluk hidup apapun  yang ada;
yang goyah4dan yang kokoh5 tanpa kecuali,
yang panjang atau yang besar,
yang sedang, pendek, kecil, kurus atau pun gemuk;

Yang tampak atau pun yang tak tampak
yang berada jauh atau pun dekat,
yang telah menjadi atau pun yang belum menjadi,
semoga semua makhluk hidup berbahagia.

Tak sepatutnya yang satu menipu yang lainnya,
tidak menghina siapa pun dimana juga,
dan, tak selayaknya karena marah dan benci
mengharap yang lain celaka.

Sebagaimana seorang ibu mempertaruhkan jiwa
melindungi putra tunggalnya;
demikianlah terhadap semua makhluk,
kembangkan pikiran cinta kasih tanpa batas.

Cinta kasih terhadap makhluk di segenap alam,
patut dikembangkan tanpa batas dalam batin
baik ke arah atas, bawah, dan diantaranya6;
tidak sempit, tanpa kedengkian, tanpa permusuhan.

Selagi berdiri, berjalan atau duduk,
ataupun berbaring, sebelum terlelap;
sepatutnya ia memusatkan perhatian ini
yang disebut sebagai ‘berdiam dalam Brahma’7

Ia yang mengembangkan metta, tak berpandangan salah8
teguh dalam sila dan berpengetahuan sempurna,
dan melenyapkan kesenangan nafsu indria9;
tak akan lahir dalam rahim lagi10.

Catatan :
1 Perbuatan lurus melalui ucapan ataupun jasmani.
2 Perbuatan lurus melalui pikiran (tidak munafik).
3 Santuṭṭhī = gembira atas harta sendiri yang dimiliki (sentosa).
4 Yang gampang tergoyah oleh keinginan dan ketakutan.
5 Yang terkendali keinginan dan ketakutannya.
6 Arah atas – alam arupa, arah bawah = alam nafsu, arah di antaranya = alam rupa.
7 ’Berdiam dalam keluhuran’.
8 Tak berpandangan salah terhadap nama-rupa (sakkayaditthi).
9 Pencapaian sakadagami.
10 Pencapaian anagami.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar