Translate

Selasa, 25 Desember 2012

Pengakuan Iman Athanasius



LATINA
ENGLISH
INDONESIA
QUICUMQUE vult salvus esse, ante omnia opus est, ut teneat catholicam fidem:
WHOEVER wishes to be saved must, above all, keep the Catholic faith.
BARANGSIAPA yang ingin diselamatkan, adalah perlu baginya di atas segala-galanya untuk mempercayai iman Katolik
Quam nisi quisque integram inviolatamque servaverit, absque dubio in aeternum peribit.
For unless a person keeps this faith whole and entire, he will undoubtedly be lost forever.
Yang, kecuali setiap orang memelihara secara sempurna dan tidak diganggu gugat, ia pasti akan binasa selama-lamanya.
Fides autem catholica haec est: ut unum Deum in Trinitate, et Trinitatem in unitate veneremur.
This is what the catholic faith teaches: we worship one God in the Trinity and the Trinity in unity.
Tetapi iman Katolik adalah ini, bahwa kami menyembah satu Allah dalam tritunggal, dan tritunggal dalam kesatuan.
Neque confundentes personas, neque substantiam separantes.
Neither confounding the Persons, nor dividing the substance.
Tidak ada percampuran pribadi-pribadi ataupun pemisahan zat.
Alia est enim persona Patris alia Filii, alia Spiritus Sancti:
For there is one person of the Father, another of the Son, another of the Holy Spirit.
Karena pribadi dari Bapa adalah satu, dari Anak adalah pribadi yang lain, dan dari Roh Kudus adalah pribadi yang lain.
Sed Patris, et Fili, et Spiritus Sancti una est divinitas, aequalis gloria, coaeterna maiestas.
But the Father and the Son and the Holy Spirit have one divinity, equal glory, and coeternal majesty.
Tetapi dari Bapa, dari Anak, dan dari Roh Kudus ada satu keilahian, kemuliaan yang setara dan kuasa yang berdaulat yang sama kekalnya.
Qualis Pater, talis Filius, talis Spiritus Sanctus.
What the Father is, the Son is, and the Holy Spirit is.
Apa adanya Bapa itu, demikian juga dengan Anak, dan juga Roh Kudus.
Increatus Pater, increatus Filius, increatus Spiritus Sanctus.
The Father is uncreated, the Son is uncreated, and the Holy Spirit is uncreated.
Bapa tidak diciptakan, Anak tidak diciptakan, Roh Kudus tidak diciptakan.
Immensus Pater, immensus Filius, immensus Spiritus Sanctus.
The Father is boundless, the Son is boundless, and the Holy Spirit is boundless.
Bapa itu maha besar, Anak itu maha besar, Roh Kudus itu maha besar.
Aeternus Pater, aeternus Filius, aeternus Spiritus Sanctus.
The Father is eternal, the Son is eternal, and the Holy Spirit is eternal.
Bapa itu kekal, Anak itu kekal, Roh Kudus itu kekal.
Et tamen non tres aeterni, sed unus aeternus.
Nevertheless, there are not three eternal beings, but one eternal being.
Tetapi tidak ada tiga yang kekal, tetapi satu yang kekal.
Sicut non tres increati, nec tres immensi, sed unus increatus, et unus immensus.
So there are not three uncreated beings, nor three boundless beings, but one uncreated being and one boundless being.
Demikian juga tidak ada tiga (makhluk) yang tidak dicipta, juga tidak tiga yang maha besar, tetapi satu yang tidak dicipta, dan satu yang maha besar.
Similiter omnipotens Pater, omnipotens Filius, omnipotens Spiritus Sanctus.
Likewise, the Father is omnipotent, the Son is omnipotent, the Holy Spirit is omnipotent.
Dengan cara yang sama Bapa adalah maha kuasa, Anak adalah maha kuasa, Roh Kudus adalah maha kuasa.
Et tamen non tres omnipotentes, sed unus omnipotens.
Yet there are not three omnipotent beings, but one omnipotent being.
Tetapi tidak ada tiga yang maha kuasa, tetapi satu yang maha kuasa.
Ita Deus Pater, Deus Filius, Deus Spiritus Sanctus.
Thus the Father is God, the Son is God, and the Holy Spirit is God.
Demikian juga Bapa adalah Allah, Anak adalah Allah, Roh Kudus adalah Allah.
Et tamen non tres dii, sed unus est Deus.
However, there are not three gods, but one God.
Tetapi tidak ada tiga Allah, tetapi satu Allah.
Ita Dominus Pater, Dominus Filius, Dominus Spiritus Sanctus.
The Father is Lord, the Son is Lord, and the Holy Spirit is Lord.
Demikian pula Bapa adalah Tuhan, Anak adalah Tuhan, dan Roh Kudus adalah Tuhan.
Et tamen non tres Domini, sed unus est Dominus.
However, there are not three lords, but one Lord.
Tetapi tidak ada tiga Tuhan, tetapi satu Tuhan.
Quia, sicut singillatim unamquamque personam Deum ac Dominum confiteri christiana veritate compellimur: ita tres Deos aut Dominos dicere catholica religione prohibemur.
For as we are obliged by Christian truth to acknowledge every Person singly to be God and Lord, so too are we forbidden by the Catholic religion to say that there are three Gods or Lords.
Karena sebagaimana kami didorong seperti itu oleh kebenaran Kristen untuk mengakui setiap pribadi secara terpisah sebagai Allah dan Tuhan; demikian pula kami dilarang oleh agama Katolik untuk mengatakan bahwa ada tiga Allah atau Tuhan.
Pater a nullo est factus: nec creatus, nec genitus.
The Father was not made, nor created, nor generated by anyone.
Bapa tidak dibuat dari apapun, tidak diciptakan, tidak diperanakkan.
Filius a Patre solo est: non factus, nec creatus, sed genitus.
The Son is not made, nor created, but begotten by the Father alone.
Anak itu dari Bapa saja, tidak dibuat, tidak dicipta, tetapi diperanakkan.
Spiritus Sanctus a Patre et Filio: non factus, nec creatus, nec genitus, sed procedens.
The Holy Spirit is not made, nor created, nor generated, but proceeds from the Father and the Son.
Roh Kudus itu dari Bapa dan Anak, tidak dibuat, tidak dicipta, tidak diperanakkan, tetapi keluar.
Unus ergo Pater, non tres Patres: unus Filius, non tres Filii: unus Spiritus Sanctus, non tres Spiritus Sancti.
There is, then, one Father, not three Fathers; one Son, not three sons; one Holy Spirit, not three holy spirits.
Karena itu ada satu Bapa, bukan tiga bapa, satu Anak, bukan tiga anak, satu Roh Kudus, bukan tiga Roh Kudus.
Et in hac Trinitate nihil prius aut posterius, nihil maius aut minus: sed totae tres personae coaeternae sibi sunt et coaequales.
In this Trinity, there is nothing before or after, nothing greater or less. The entire three Persons are coeternal and coequal with one another.
Dan dalam tritunggal ini tidak ada yang pertama atau terakhir, tidak ada yang lebih besar atau lebih kecil.
Ita ut per omnia, sicut iam supra dictum est, et unitas in Trinitate, et Trinitas in unitate veneranda sit.
So that in all things, as is has been said above, the Unity is to be worshiped in Trinity and the Trinity in Unity.
Tetapi ketiga pribadi yang sama-sama kekal dan setara di antara mereka sendiri; sehingga mereka semua secara keseluruhan, seperti dikatakan di atas, baik kesatuan dalam tritunggal, maupun tritunggal dalam kesatuan, harus disembah.
Qui vult ergo salvus esse, ita de Trinitate sentiat.
He, therefore, who wishes to be saved, must believe thus about the Trinity.
Karena itu, ia yang ingin diselamatkan harus berpikir demikian tentang tritunggal.
Sed necessarium est ad aeternam salutem, ut incarnationem quoque Domini nostri Iesu Christi fideliter credat.
It is also necessary for eternal salvation that he believes steadfastly in the incarnation of our Lord Jesus Christ.
Tetapi adalah perlu untuk keselamatan kekal bahwa ia juga percaya dengan setia inkarnasi dari Tuhan kita Yesus Kristus.
Est ergo fides recta ut credamus et confiteamur, quia Dominus noster Iesus Christus, Dei Filius, Deus et homo est.
Thus the right faith is that we believe and confess that our Lord Jesus Christ, the Son of God, is both God and man.
Karena itu adalah iman yang benar bahwa kita percaya dan mengaku bahwa Tuhan kita Yesus Kristus adalah Allah dan manusia.
Deus est ex substantia Patris ante saecula genitus: et homo est ex substantia matris in saeculo natus.
As God, He was begotten of the substance of the Father before time; as man, He was born in time of the substance of His Mother.
Ia adalah Allah, diperanakkan dari kekekalan dari zat Sang Bapa; manusia, dilahirkan dalam waktu dari zat ibuNya.
Perfectus Deus, perfectus homo: ex anima rationali et humana carne subsistens.
He is perfect God; and He is perfect man, with a rational soul and human flesh.
Allah yang sempurna, manusia yang sempurna, terdiri dari jiwa yang rasionil dan daging manusia.
Aequalis Patri secundum divinitatem: minor Patre secundum humanitatem.
He is equal to the Father in His divinity, but inferior to the Father in His humanity.
Setara dengan Sang Bapa dalam hal keilahianNya, lebih rendah dari Sang Bapa dalam hal kemanusiaanNya.
Qui licet Deus sit et homo, non duo tamen, sed unus est Christus.
Although He is God and man, He is not two, but one Christ.
Yang, sekalipun adalah Allah dan manusia, bukanlah dua tetapi satu Kristus.
Unus autem non conversione divinitatis in carnem, sed assumptione humanitatis in Deum.
And He is one, not because His divinity was changed into flesh, but because His humanity was assumed unto God.
Tetapi satu, bukan dari perubahan dari keilahianNya menjadi daging, tetapi dari pengambilan dari kemanusiaanNya ke dalam Allah.
Unus omnino, non confusione substantiae, sed unitate personae.
He is one, not by a mingling of substances, but by unity of person.
Satu, sama sekali bukan karena percampuran zat, tetapi dari kesatuan pribadi.
Nam sicut anima rationalis et caro unus est homo: ita Deus et homo unus est Christus.
As a rational soul and flesh are one man: so God and man are one Christ.
Karena sebagaimana jiwa yang rasionil dan daging adalah satu manusia, demikian juga Allah dan manusia adalah satu Kristus.
Qui passus est pro salute nostra: descendit ad inferos: tertia die resurrexit a mortuis.
He died for our salvation, descended into hell, and rose from the dead on the third day.
Yang menderita untuk keselamatan kita, turun ke neraka, hari yang ketiga bangkit dari antara orang mati.
Ascendit ad caelos, sedet ad dexteram Dei Patris omnipotentis: inde venturus est iudicare vivos et mortuos.
He ascended into heaven, sits at the right hand of God the Father almighty. From there He shall come to judge the living and the dead.
Naik ke surga, duduk di sebelah kanan Allah Bapa yang mahakuasa, darimana Ia akan datang untuk menghakimi orang yang hidup dan yang mati.
Ad cuius adventum omnes homines resurgere habent cum corporibus suis: et reddituri sunt de factis propriis rationem.
At His coming, all men are to arise with their own bodies; and they are to give an account of their own deeds.
Pada kedatangan siapa semua manusia akan bangkit kembali dengan tubuhnya, dan akan mempertanggungjawabkan perbuatan mereka sendiri.
Et qui bona egerunt, ibunt in vitam aeternam: qui vero mala, in ignem aeternum.
Those who have done good deeds will go into eternal life; those who have done evil will go into the everlasting fire.
Dan mereka yang telah berbuat baik akan pergi ke dalam kehidupan kekal; mereka yang telah berbuat jahat ke dalam api yang kekal.
Haec est fides catholica, quam nisi quisque fideliter firmiterque crediderit, salvus esse non poterit. Amen.
This is the Catholic faith. Everyone must believe it, firmly and steadfastly; otherwise He cannot be saved. Amen.
Inilah iman Katolik yang, kecuali seseorang percaya dengan setia dan teguh, ia tidak bisa diselamatkan. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar